Ditulis oleh Beatrix Bella IXB-06 ( Siswi SMP Maria Goretti Semarang )
Kamis ,, 8 april 2010 tepat pukul 17:25
6 Juli - Martir perlambang kesucian remaja Kristiani dan korban perkosaan.
Tidak banyak cerita mengenai Santa Maria Goretti, karena memang usianya yang masih sangat muda ketika ia meninggal (12 tahun). Lahir di Corinaldo, Ancona, Italia pada tanggal 16 Oktober 1890. Ia merupakan putri sulung dari empat bersaudara sebuah keluarga miskin. Hidup keluarga Maria Goretti menjadi semakin susah sepeninggal ayahnya akibat malaria, mereka selalu hidup berpindah-pindah tempat, hingga akhirnya mereka menetap di Nettuno, sebuah kawasan penuh rawa sebagai petani penyewa tanah.
Kehidupan rohani Maria terkesan begitu lugu, namun penuh kesetiaan dan ketetapan hati. “Lebih baik mati seribu kali daripada berbuat dosa satu kali!”, ucapnya satu hari kepada Ibunya. Saat itu, ibunya hanya menanggapi sebagai kelakar anak remaja saja. Ucapannya ini akhirnya menjadi ujian baginya ketika satu hari di tahun 1902, Alexander, tetangganya yang berusia delapan belas tahun mengajaknya berbuat tidak senonoh. Dengan tegas Maria menolaknya. Hal ini adalah kejadian yang ketiga kalinya Alexander berusaha untuk menodai Maria, setiap kali pula Maria selalu berkata seperti apa yang dikatakannya kepada ibunya. Hal ini membuat berang Alexander, tanpa sadar karena mata gelap keinginannya tidak terpenuhi, Alexander menikam Maria dengan jarum tusuk tukang sepatu yang semula ia rencanakan hanya untuk menakut-nakuti Maria.
Maria yang bersimbah darah karena tikaman Alexander ditemukan oleh ibunya yang segera membawanya ke rumah sakit. Setelah dua puluh empat jam dirawat secara intensif akhirnya ia meninggal. Sebelum meninggal ia memaafkan Alexander, orang yang menikamnya dengan hati yang tulus.
Alexander tertangkap dan dihukum penjara selama tiga puluh tahun. Di penjara ia mengalami mimpi yang merubah seluruh hidupnya. Dalam mimpinya ia berada di satu taman, dan bertemu dengan Maria yang memberinya sekuntum bunga. Sejak saat itu hidupnya berubah total, ia menyesali seluruh perbuatan-perbuatan jahatnya dan memulai hidup yang baru sebagai orang yang saleh. Setelah dua puluh tujuh tahun dipenjara, akhirnya Alexander dibebaskan. Hal pertama yang ia lakukan adalah mencari ibu dari Maria Goretti. Ia bersimpuh memohon ampunan atas dosa yang diperbuatnya terhadap Maria. “Anakku saja bisa memaafkan kamu, siapakah aku kalau tidak mau memaafkanmu”, tukas ibu Maria kepadanya.
Maria diberi gelar orang kudus pada tahun 1950 oleh Paus Piux XII atas kemurniannya mempertahankan kesucian dan kehormatannya, serta ketulusan hatinya memaafkan orang yang telah berbuat jahat kepadanya.
Kesan saya :
Saya mengetahi santa Maria Goretti Berkat Sekolah saya..........sayapun mendapat nasehat darie kutipan cerita........nasehatnya yaitu : Memaafkan hal sebesar apapun kesalahannya adalah hal yang sangat muelia..........saya salut kepada santa Maria Goretti ....... beliau mampu menolak hal-hal darie duniawi.......walaupun ia terjerumus ia tetap tegar dan memaafkan kesalah seseorang dengan hati yang tulus........dengan perbuatannya ithu membuat beliau mengubah hati dan pikiran di sekitarnya...........seperti alexander yang merubah hidupnya menjadie lebih baig karena mimpi yang selalu membayanginya........ibunyapun mencontoh perbuatan yang di lakukan beliau dengan memaafkan alexander karena ia tahu mariapun sudah memaafkannya.......mengapa tidak ibunya memaafkannya juga.........maria Mampu mengubah keaadan Menjadie lebih baeg.........ithu kesan drie saya.......terima kasih ataz perhatiannya..........:)
Kamis ,, 8 april 2010 tepat pukul 17:25
6 Juli - Martir perlambang kesucian remaja Kristiani dan korban perkosaan.
Tidak banyak cerita mengenai Santa Maria Goretti, karena memang usianya yang masih sangat muda ketika ia meninggal (12 tahun). Lahir di Corinaldo, Ancona, Italia pada tanggal 16 Oktober 1890. Ia merupakan putri sulung dari empat bersaudara sebuah keluarga miskin. Hidup keluarga Maria Goretti menjadi semakin susah sepeninggal ayahnya akibat malaria, mereka selalu hidup berpindah-pindah tempat, hingga akhirnya mereka menetap di Nettuno, sebuah kawasan penuh rawa sebagai petani penyewa tanah.
Kehidupan rohani Maria terkesan begitu lugu, namun penuh kesetiaan dan ketetapan hati. “Lebih baik mati seribu kali daripada berbuat dosa satu kali!”, ucapnya satu hari kepada Ibunya. Saat itu, ibunya hanya menanggapi sebagai kelakar anak remaja saja. Ucapannya ini akhirnya menjadi ujian baginya ketika satu hari di tahun 1902, Alexander, tetangganya yang berusia delapan belas tahun mengajaknya berbuat tidak senonoh. Dengan tegas Maria menolaknya. Hal ini adalah kejadian yang ketiga kalinya Alexander berusaha untuk menodai Maria, setiap kali pula Maria selalu berkata seperti apa yang dikatakannya kepada ibunya. Hal ini membuat berang Alexander, tanpa sadar karena mata gelap keinginannya tidak terpenuhi, Alexander menikam Maria dengan jarum tusuk tukang sepatu yang semula ia rencanakan hanya untuk menakut-nakuti Maria.
Maria yang bersimbah darah karena tikaman Alexander ditemukan oleh ibunya yang segera membawanya ke rumah sakit. Setelah dua puluh empat jam dirawat secara intensif akhirnya ia meninggal. Sebelum meninggal ia memaafkan Alexander, orang yang menikamnya dengan hati yang tulus.
Alexander tertangkap dan dihukum penjara selama tiga puluh tahun. Di penjara ia mengalami mimpi yang merubah seluruh hidupnya. Dalam mimpinya ia berada di satu taman, dan bertemu dengan Maria yang memberinya sekuntum bunga. Sejak saat itu hidupnya berubah total, ia menyesali seluruh perbuatan-perbuatan jahatnya dan memulai hidup yang baru sebagai orang yang saleh. Setelah dua puluh tujuh tahun dipenjara, akhirnya Alexander dibebaskan. Hal pertama yang ia lakukan adalah mencari ibu dari Maria Goretti. Ia bersimpuh memohon ampunan atas dosa yang diperbuatnya terhadap Maria. “Anakku saja bisa memaafkan kamu, siapakah aku kalau tidak mau memaafkanmu”, tukas ibu Maria kepadanya.
Maria diberi gelar orang kudus pada tahun 1950 oleh Paus Piux XII atas kemurniannya mempertahankan kesucian dan kehormatannya, serta ketulusan hatinya memaafkan orang yang telah berbuat jahat kepadanya.
Kesan saya :
Saya mengetahi santa Maria Goretti Berkat Sekolah saya..........sayapun mendapat nasehat darie kutipan cerita........nasehatnya yaitu : Memaafkan hal sebesar apapun kesalahannya adalah hal yang sangat muelia..........saya salut kepada santa Maria Goretti ....... beliau mampu menolak hal-hal darie duniawi.......walaupun ia terjerumus ia tetap tegar dan memaafkan kesalah seseorang dengan hati yang tulus........dengan perbuatannya ithu membuat beliau mengubah hati dan pikiran di sekitarnya...........seperti alexander yang merubah hidupnya menjadie lebih baig karena mimpi yang selalu membayanginya........ibunyapun mencontoh perbuatan yang di lakukan beliau dengan memaafkan alexander karena ia tahu mariapun sudah memaafkannya.......mengapa tidak ibunya memaafkannya juga.........maria Mampu mengubah keaadan Menjadie lebih baeg.........ithu kesan drie saya.......terima kasih ataz perhatiannya..........:)